DAERAH
PERISTIWA
SUKABUMI
0
Akibat Tidak Adanya Palang Pintu Perlintasan, Kereta Api Sukabumi-Cianjur Memakan Korban Jiwa
SUKABUMI | Suarana.com - Kecelakaan di perlintasan kereta api kembali terjadi, kali ini dua pengendara motor tertabrak kereta api hingga terpental sejauh 15 meter. Satu dikabarkan tewas ditempat.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang berada di Jalan Babakan Bandung, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Minggu (25/08).
Berdasarkan informasi, dua pengendara motor itu merupakan seorang kurir di salah satu perusahaan penyedia jasa ekspedisi. Kecelakaan terjadi ketika bagian ekor motor tertemper kereta api (KA) Siliwangi jurusan Sukabumi-Cianjur,26/08/2024.
Warga setempat menuturkan,kejadian bermula ketika pengendara motor melintas dari Jalan Amubawa Sasana menuju Jalan Babakan Bandung.
“Kejadiannya tadi motor lewat sana ke Jalan Babakan Bandung, sudah lewat motornya ternyata kereta kena buntut motor. Penumpang terpental 15 meter, yang bawa motor 5 meter,” ujarnya.
Berdasarkan infromasi yang diterimanya, korban merupakan warga Jampang Kabupaten Sukabumi yang bekerja sebagai kurir. Pengendara motor yang melintas diduga tidak mendengar teriakan warga.
“Yang bawa motor bukan warga sini,katanya orang Jampang.Mereka kerja di kantor shopee. Boncengan mungkin mau pulang,” kata dia.
“Ada teriakan warga bahkan dibilangin sama warga yang lain itu juga, ada kereta, udah bilang gitu tapi ternyata nggak, denger,” tambah dia.
Dia menyebut jika korban terpental sekira 15 meter dari lokasi kejadian, sementara motor terpental sejauh 5 meter. Akibat dari peristiwa itu satu korban dinyatakan meninggal dunia di TKP dan satu lainnya kritis dan langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH.
“Dua-duanya laki-laki, terpental kurang lebih 15 meteran lah, kalau kendaraan motornya paling 5 meter. Kondisi korban yang satu masih hidup tadi dibawa ke RSUD R Syamsudin SH kota Sukabumi langsung sama angkot disini dipertolongan pertama, yang satunya barangkali udah tidak ada, meninggal,” ungkap dia.
Warga dilokasi kejadian Andi (35) mengatakan,jika korban diduga tidak hafal medan dan tidak mendengar teriakan warga.
“Kantornya korban di lingkungan.Ada klakson, tapi ketutup bangunan. Ibu-ibu juga sudah teriak kereta-kereta, tapi nggak tahu nggak kedengeran atau apa, pastinya kurang hapal medan," ujarnya.
Perlintasan itu tanpa palang pintu, pihaknya juga mengaku telah berkomunikasi dengan PT KAI untuk pembuatan palang pintu di perlintasan tersebut.
“Sudah kita coba sampaikan ke pihak PT KAI, tapi sampai sekarang belum ada respon. Bahkan saya tanyakan ke petugas PT KAI katanya ini bukan wilayah yang masuk ke Stasiun Kota Sukabumi, tapi masuknya ke daerah Gandasoli, lebih ke Bandung,” tutur dia.
“Di sini fasilitas perlintasan kereta juga kurang mumpuni, tidak ada palang. Dulu ada petugas yang jaga tapi sekarang tidak ada,"pungkasnya.
Harapan warga setempat agar PT KAI dapat merespon permintaan warga dengan adanya peristiwa tersebut.
- Rinto w
Via
DAERAH