24 C
id

HMI Tarbiyah UINSI Samarinda Bersikap, Banyak Kritik Pedas Terhadap Keputusan Kontroversial Jokowi


SAMARINDA | Suarana.com - Periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang telah berlangsung selama hampir satu dekade terus menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa. Berbagai kebijakan dan undang-undang yang disahkan pada masa pemerintahannya, terutama menjelang akhir masa jabatan, kerap menimbulkan kontroversi dan memancing reaksi keras dari publik.

Mahasiswa, yang sejak lama dikenal sebagai pilar penggerak perubahan sosial, kembali menunjukkan geliat mereka. Salah satu yang paling vokal adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Cabang Samarinda, Sadad Alwi Baihaqy, menyampaikan kritik tajam terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap mendukung kepentingan elit politik tertentu.

“Ketika MK mencoba mengorganisir dengan mengeluarkan keputusan agar Pilkada 2024 dapat berjalan sebagaimana layaknya demokrasi yang sering dipelajari oleh mahasiswa, keputusan ini justru terkesan terburu-buru dan mencolok. Kepentingan elit kuasa begitu kentara, sehingga memancing amarah serta kritikan yang lebih besar dari biasanya,” ujar Sadad pada pesan Eklusif di media Suarana.com Rabu (21/08/2024).

Sadad menilai, keputusan MK tersebut menjadi salah satu pemicu bangkitnya semangat mahasiswa untuk kembali turun ke jalan, setelah sempat meredup beberapa waktu terakhir. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang tanpa disadari, telah membangkitkan kembali gairah mahasiswa dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

“Justru kita harus berterima kasih kepada pemerintah yang sudah menaikkan kembali semangat mahasiswa dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat. Jadi, tunggu apa lagi rekan-rekan semua? Mari kita bangun kembali komitmen dan kita sama-sama tumbuhkan kepercayaan antar kita semua,” tambahnya.

Sadad menegaskan bahwa aksi yang dilakukan kali ini bukan sekadar ajang candaan, tetapi merupakan respons tulus dari hati nurani rakyat. “Saya yakin, hari ini bukan aksi candaan, tetapi aksi berdasarkan jeritan hati rakyat. Karena yang dari hati lebih cepat sampainya. Salam cinta, salam juang. Karena cinta, kita berjuang. Yakin usaha sampai,” tutupnya.

Gerakan mahasiswa yang kembali memanas ini diharapkan menjadi tanda bahwa suara rakyat, terutama generasi muda, tidak boleh diabaikan dalam proses demokrasi di Indonesia.



  • Jurnalis: Rizki R


Kami hadir di Google News
Dan jangan lupa ikuti Saluran WA
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru
Advertisement
- Advertisment -
- Advertisment -
⚠️ Peringatan Plagiarisme
Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

Dukung jurnalisme independen bersama Suarana.com untuk terus menghadirkan berita berkualitas.

👉 Klik di sini untuk mendukung