DAERAH
KARAWANG
PERISTIWA
0
Warga Purwadana Usulkan Fasilitas Pendidikan, Tolak Pembangunan Taman
KARAWANG | Suarana.com – Masyarakat Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, siap turun ke jalan jika Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang tetap membangun taman di atas tanah hibah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) dari Resinda. Warga menuntut agar lahan tersebut digunakan untuk pembangunan fasilitas pendidikan, yang dinilai lebih dibutuhkan oleh masyarakat.
Lukman N. Iraz, Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Purwadana, menyoroti dampak dari sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN). Menurutnya, banyak warga Desa Purwadana tidak tertampung di SMP negeri karena jarak yang jauh dari SMPN Telukjambe Timur.
"Jarak dari sini ke SMPN Telukjambe Timur sangat jauh, sehingga dengan sistem zonasi yang ada, masyarakat, khususnya di Purwadana, sulit mendapatkan tempat di sekolah negeri," ujarnya, Jumat (13/9/2024).
Lukman menegaskan, kebutuhan utama masyarakat Purwadana adalah sarana pendidikan, bukan taman. Warga mempertanyakan kebijakan bupati yang lebih memprioritaskan pembangunan taman dibandingkan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Kami heran kenapa bupati lebih peduli pada taman daripada pendidikan. Banyak taman di Karawang yang terbengkalai, seperti Taman Hutan Kota yang tak terurus, Taman Ade Irma yang berubah fungsi jadi tempat berjualan, dan Taman Budaya yang juga pengelolaannya tidak maksimal. Kenapa harus membangun taman lagi? Apakah taman lebih penting daripada masa depan generasi muda?” tegasnya.
Masyarakat Purwadana berharap Pemda mempertimbangkan kembali urgensi pembangunan taman tersebut dan mengutamakan fasilitas yang mendukung pendidikan anak-anak mereka.
- Editor : Rizki R
Via
DAERAH